Rabu, 09 Maret 2011

MANUSIA

Manusia


  • Posisi manusia di antara makhluk lain

Apa yang dapat disaksikan oleh mata di atas bumi ini dapat dibedakan atas empat macam yang menggambarkan suatu tingkatan, yaitu benda mati, tumbuh-tumbuhan, binatang, dan manusia. Yang pertama merupakan anorganisme, sedangkan tiga yang terakhir merupakan organisme.
Benda mati yang merupakan  anorganisme mempunyai cirri-ciri tetap dan statis ( tetap dalam arti tidak bertambah dan tidak berkembang biak) statis dalam arti tidak bergerak atau tidak berpindah tempat, kecuali ada kekuatan dari luar yang menyebabkannya.
Tumbuh-tumbuhan merupakan organism dan mempunyai tingkat yang lebih tinggi daripada benda mati. Karena sudah dikategorikan sebagai organisme., berarti tumbuh-tumbuhan merupakan makhluk hidup. Tumbuh-tumbuhan dapat berkembang dari tingkatan kecil ke besar dan memiliki cirri-ciri kehidupan antara lain mampu mengadakan metabolisme, yaitu pengambilan dan penggunaan makanan, mampu mengadakan pernapasan atau respirasi, mampu mengadakan reaksi terhadap rangsangan dengan tujuan untuk mempertahankan diri, mampu mengadakan pertumbuhan melalui daur kehidupan, dan mampu berkembang biak atau reproduksi. Tetapi, tumbuh-tumbuhan tidak mampu berpindah dari satu ke tempat yang lainnya, kecuali dengan bantuan tenaga dari luar karena akar-akarnya terikat pada tempat tumbuhan itu hidup.
Binatang merupakan organisme yang mempunyai tingkat lebih tinggi daripada tumbuh-tumbuhan. Cirri-ciri kehidupannya di samping seperti yang  dimiliki oleh tumbuh-tumbuhan, juga memiliki kelebihan lain, yaitu dapat bergerak menurut kehendaknya sehingga dapat berpindah-pindah.
Manusia secara biologis juga termasuk binatang, khususnya binatang menyusui. Tetapi, karena manusia semakin sadar akan kelebihannya daripada binatang dan supaya lebih terasa sifat manusiawinya, maka dalam ilmu pengetahuan sosialnya, manusia dipisahkan dari binatang. Menurut kelasnya, manusia memang merupakan salah satu dari mamalia (binatang menyusui), tetapi menurut sukunya, manusia merupakan salah satu dari primat yang berarti yang pertama. Menurut subsukunya, manusia termasuk Anthropoid (anthropos berarti manusia), kemudian menurut infrasukunya, manusia termasuk Hominuid  yang berada dalam satu kelompok bersama kera-kera besar. Dalam keluarga, manusia termasuk Hominidae, manusia sudah merupakan kelompok sendiri. Dalam hal ini, manusia adalah purba yang primitive pada awalnya. Menurut jenisnya, manusia merupakan Homo Sapiens yang berarti makhluk cerdas atau bijaksana. Di tingkat Hominidae dan lebih-lebih sebagai Homo sapiens , manusia sudah mampu menciptakan kebudayaan.
Perbedaan tingkatan benda mati, tumbuhan, binatang, dan manusia juga menimbulkan perbedaan tingkat tingkatan tingkah laku. Tingkatan tingkah laku anorganis tunduk pada hokum alam dengan cirri-ciri yang sudah pasti (determinasi) sehingga dapat mudah untuk diteliti dan dipastikan.
Dari uraian-uraian di atas, nyata bahwa manusia dibandingkan dengan benda mati atau pun juga makhluk hidup yang lain selalu menempati posisi yang teratas. Karena itu, sebutan manusia sebagai makhluk tertinggi dan paling beradab tidak lain karena kemampuan-kemampuannya yang lebih daripada primat yang lainnya. Manusia menjadi pencipta ke dua (sesudah Tuhan) dan menjadi penguasa dunia. Bahkan, mungkin pada masa yang akan dating manusia akan menjadi penakluk planet lain.


  •  Aspek-Aspek Manusia

Secara mudah dapat dikatakan bahwa manusia terdiri atas dua aspek, yaitu: tubuh dan jiwa. Tubuh yang tidak disertai jiwa bukanlah tubuh manusia, tetapi mayat. Sebaliknya, jiwa tanpa tubuh (yang tampak) dikatakan sebagai setan atau jin. Sehingga, yang dapat disebut sebagai manusia haruslah mempunyai aspek tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.
Melihat peran dan fungsi dari ke dua aspek yang saling terkait, maka tidaklah mudah menentukan aspek manakah yang lebih penting, tubuh atau jiwa. Karena tidak adanya kesatuan bahasa dan pandangan, maka timbulah tiga aliran, yaitu:



  • Aliran Materilisme.

Salah satu tokohnya adalah Ludwig Feuerbach (1804-1827). Aliran ini berpandapat bahwa yang penting adalah tubuh manusia. Jiwa dalam tubuh merupakan masalah yang kurang penting  karena jiwa hanya membonceng saja dalam tubuh.

  • Aliran Spiritualisme.

Tokohnya adalah Plato (427-347 SM), berpandat bahwa jiwa lebih agung daripda badan, jiwa telah ada di alam atas sebelum masuk ke dalam badan, jiwa itu terjatuh ke dalam hidup duniawi lalu terikat kepada badan dan lahirlah menusia yang fana.

  • Aliran Dualisme.

Tokohnya antara lain Rene Discartes (1596-1650) yang mengatakan bahwa jiwa adalah substansi yang berpikir, sedangkan badan sebagai substansi yang berkeluasan.





  • Daya Manusia

Manusia pada masa di bawah umur lima tahun (balita) kondisinya sangat lemah bila dibandingkan dengan makhluk hidup yang lainnya. Tetapi, setelah melalui proses pematangan, terutama pendidikan, manusia menjadi raja dunia karena memiliki sejumlah kemampuan, seperti akal, perasaan, kemauan fantasi, dan perilaku yang khas sehingga manusia ditempatkan di tingkat teratas. Namun. Apa dan bagaimana sesungguhnya daya yang dimiliki manusia itu sehingga dapat menjadi raja dunia yang memerintah makhluk hidup yang lainnya.



  • Akal dan Inteligensi

Inteligensi merupakan kemampuan manusia yang bersifat potensial. Oleh karena itu, pemikiran yang aktif meupakan kekuatan yang bersifat fungsional. Akhirnya, berfikir merupakan suatu perbuatan operasional yang mendorong untuk aktif berbuat demi kepentingan dan peningkatan hidup sebagai manusia.

  • Perasaan dan Emosi

Perasaan dan emosi merupakan dua bagian integral dari keseluruhan aspek psikis seseorang. Persamaan merupakan warna atau suasana psikis khusus serta berhubungan dengan adanya kesan setelah kegiatan berlangsung.
Pada umumnya, perasaan dibedakan atas dua tingkatan, yaitu: rendah dan luhur. Perasaan rendah sangat erat kaitannya dengan hal-hal yang sifatnya fisik atau biologis yang dapat dibedakan atas empat jenis, yaitu: perasaan naluri, penginderaan, tanggapan, dan vital.

  • Kemauan 

Kemauan adalah dorongan kehendak yang terarah pada tujuan-tujuan hidup tertentu yang dikendalikan oleh pertimbangan akal budi.
Dalam hal ini, manusia memerlukan pendidikan kemauan yang diarahkan pada tujuan hidup yang positif.

  • Fantasi 

Fantasi adalah suatu daya jiwa untuk menciptakan suatu yang baru. Dengan fantasi, manusia dapat membuat sesuatu yang baru yang merupakan suatu kreasi. Di dalam fantasi ini, terpadu unsure pemikiran dan perasaan yang ada pada manusia yang memungkinkan manusia untuk menciptakan kreasi yang baru yang dapat dinikmati.

  • Perilaku

Keempat daya yang dimiliki manusia di atas, yaitu akal, perasaan dan emosi, kemauan, dan fantasi merupakan hal-hal yang menentukan perilaku seseorang. Dan secara psikologis, perbedaan antara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya ditentukan oleh dua factor utama, yaitu: pembawaan dan lingkungan.



  • Tipologi Manusia 

Tipologi adalah pengetahuan yang mencoba menggolong-golongkan manusia atas dasar kepribadian.
Tipologi berdasarkan temperamen, yaitu atas dasar cairan-cairan yang terdapat dalam tubuh. Dan Claudius menyebutkan adanya empat tipe manusia, yaitu sanguinikus, melankholikus, kholerikus, dan flegmatikus.
Berdasarkan skema dalam kubus Heymans membagi manusia atas delapan tipe, yaitu:

  • Sifat  Amorf
  • Sifat Apatis
  • Sifat Nerveus
  • Sifat Sentimental
  • Sifat Sanguinis
  • Sifat Flegmatis
  • Sifat Kholeris
  • Sifat Gerapassioneerd.

Seorang pemikir Yunani kuni dan murid Hypocrates yang bernama Claudius Galenus (129-200) mengadakan tipologi berdasarkan temperamen, yaitu atas dasar cairan-cairan yang terdapat dalam tubuh.Claudius menyebutkan adanya empat tipe manusia, yaitu sebagai berikut :
  • Tipe Sanguinikus.
Orang-orang yang bertipe sanguinikus merupakan orang-orang yang memiliki darah yang banyak dalam tubuhnya. Perasaan dasar orang demikian adalah  riang dan optimis  Hal-hal positif pada mereka antara lain adalah percaya kepada diri sendiri, tidak takut menghadapi masa depan, mudah menyesuaikan diri gerak dan bicaranya banyak, dan mudah menjadi pengambil prakarsa. Sedangkan yang negatif antara lain, yaitu sifatnya mendatar,perasaannya tidak stabil, kurang konsekuen, hidupnya kurang teratur dan reaksinya tidak dipikirkan dalam-dalam Yang cocok dengan tipe ini adalah flegmatis.
  • Tipe Melankholikus.
Melankholis memiliki banyak empedu hitam dalam tubuhnya. Perasaan dasarnya adalah sedih sehingga keadaannya kebealikan dari tipe sanguinikus. Segi negatifnya adalah selalu ketakutan, mudah tersentuh, sulit menyesuaikan diri dan kurang bergaraiah. Sisi positifnya adalah konsekuen, berhati-hati mengambil tidakan, mudah menepati janji dan stabil.
  • Tipe Kholerikus.
Didalam tubuhnya terdapat empedu kuning dengan perasaan dasarnya dalah selalu kurang puas. Segi negatifnya antara lain selalu gelisah, mudah eosional, menang sendiri, objektivitasnya kurang, kurang rasional dan mudah tersinggung. Segi positifnya adalah perasaannya hebat dan kuat, kesukaan diatasi dengan energi yang berlebihan, banyak prakrasa dalam usahanya.
  • Tipe Flegmatikus.
Dalam tubuhnya terdapat banyak lendir dengan perasaan dasarnya tenang, netral dan tidak ada warna perasaannya yang jelas. Segi Positifny, tidak banyak ketegangan, optimis, tidak emosional, tidak mudah terharu, tidak mudah panik, bersikap tertib dan teratu, dan mudah mengampuni. Segi negatifnya, tidak peka, dingin hati, penyusaian terhadap lingkungan terlambat, perasaannya pasif menjemukan dan bersikap agak konservatif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar