Sabtu, 07 Mei 2011

Kebudayaan


 Apabila kita berbicara tentang kebudayaan, maka kita langsung berhadapan dengan pengertian istilahnya. Pengertian kebudayaan menyangkut bermacam-macam definisi yang telah dipikirkan oleh sarjana-sarjana bidang sosial budaya diseluruh dunia.

  Dua orang antropolog terkemuka yaitu Melville J. Herkovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa Cultural Determinism berarti segala sesuatu yang terdapat di dalam masyarakat ditentukan adanya oleh kebudayaan yang dimiliki masyarakat itu. Herkovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang superorganic, karena kebudayaan yang turn temurun dart generasi ke generasi hidup tents. Walaupun orang-orang yang menjadi anggota masyarakat senantiasa silih berganti disebabkan kematian dan kelahiran.

  Pengertian kebudayaan meliputi bidang yang luasnya seolah-olah tidak ada batasnya. Dengan demikian sukar sekali untuk mendapatkan pembatasan pengertian atau definisi yang tegas dan terinci yang mencakup segala sesuatu yang seharusnya tennasuk dalam pengertian tersebut. Dalam pengertian sehari-hari istilah kebudayaan sering diartikan sama dengan kesenian, terutama seni suara dan seni tan.
Kebudayaan jika dikaji dan asal kata bahasa sansekerta berasal dan kata budhayah yang berarti budi atau akal. Dalam bahasa latin, kebudayaan berasal dan kata colere, yang berarti mengolah tanah. jadi kebudayaan secara umum dapat diartikan sebagai "segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi (pikiran) manusia dengan tujuan untuk mengolah tanah atau tempat tinggalnya:, atau dapat pula diartikan segala usaha manusia untuk dapat melangsungkan dan mempertahankan hidupnya di dalam lingkungannya ". Budaya dapat pula diartikan sebagai himpunan pengalaman yang dipelajari, mengacu pada pola-pola perilaku yang ditularkan secara sosial, yang merupakan kekhususan kelompok sosial tertentu (Keesing, jilid I, 1989; hal 68)
Kebudayaan dengan demikian mencakup segala aspek kehidupan manusia, baik yang sifatnya material, seperti peralatan-peralatan kerja dan teknologi, maupun yang non-material, seperti nilai kehidupan dan seni-seni tertentu.

  Seorang antropolog yaitu E.B.Tylor ( 1871) mendefinisikan kebudayaan sebagai berikut :
Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan kemampuan kemampuan lain serta kebiasaan - kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Dengan perkataan lain kebudayaan mencakup kesemuanya yang didapatkan atau dipelajari oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
Selo Sumarjan dan Soelaeman Soemardi maerumuskan kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat. Karya masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan atau kebudayaan jasmaniah yang diperlukan oleh manusia untuk menguasai alani sekitamya, agar kekuatan serta hasilnya dapat diabdikan untuk masyarakat.
Rasa yang meliputi jiwa manusia, mewujudkan segala kaidah-kaidah dan nilai-nilai sosial yang perlu untuk mengatur masalah masalah kemasyarakatan dalam anti yang luas. Didalamnya termasuk misalnya agama, ideologi, kebatinan, kesenian dan semua unsur yang

merupakan hasil ekpresi jiwa manusia yang hidup sebagai anggota masyarakat. Cipta merupakan kemampuan mental, kemampuan berpikir orang-orang yang hidup bermasyarakat dan yang antara lain menghasilkan filsafat serta ilmu pengetahuan.
Sutan Takdir Alisyahbana mengatakan bahwa kebudayaan adalah manifestasi dari cara berpikir, hal ini amat luas apa yang disebut kebudayaan; sebab semua laku dan perbuatan tercakup di dalamnya, dan dapat diungkapkan pada basis dan cara berpikir, perasaan juga maksud pikiran.
Koentjaraningrat mengatakan, bahwa kebudayaan antara lain berarti keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakannya dengan belajar beserta keseluruhan dari hasil budi pekertinya.
A.L Krober dan C.Kluckhon mengatakan, bahwa kebudayaan adalah menifestasi atau penjelmaan kerja jiwa manusia dalam arti seluas-luasnya.
C.A.Van Peursen mengatakan, bahwa dewasa ini kebudayaan diartikan sebagai manifestasi kehidupan setiap orang, dan kehidupan setiap kelompok orang-orang, berlainan dengan hewan-hewan, maka manusia tidak hidup begitu saja ditengah alam, melainkan selalu mengubah alam.
Kroeber dan Klukhon mendefinisikan kebudayaan; kebudayaan terdiri atas berbagai pola, bertingkah laku mantap, pikiran, perasaan dan reaksi yang diperoleh dan terutama diturunkan oleh simbol-simbol yang menyusun pencapaiannya secara tersendiri dari kelompok-kelompok manusia, termasuk didalamnya oerwujudan benda-benda materi, pusat esensi kebudayaan terdiri atas tradisi dan cita-cita atau paham, dan terutama keterikatan terhadap nilai-nilai.
Secara praktis bahwa kebudayaan merupakan sistem nilai dan gagasan utama (Vital).
Sistem nilai dan gagasan utama itu dihayati benar-benar oleh para pendukung kebudayaan yang bersangkutan dalam kurun waktu tertentu, sehingga mendominasi keseluruhan kehidupan para pendukung itu, dalam arti mengarahkan tingkah laku mereka dalam masyarakatnya. Dapat dikatakan pula, bahwa sistem nilai dan gagasan utama itu memberikan pola untuk bertingkah laku kepada masyarakatnya, atau dengan kat lain, memberi seperangkat model untuk bertingkah laku.
Sistem nilai dan gagasan utama sebagai hakekat kebudayaan terwujud dalam tiga sistem kebudayaan secara terperinci, yaitu sistem ideologi, sistem sosial dan sistem teknologi.
Sistem ideologi meliputi etika, norma, adat istiadat, peraturan hukum yang berfungsi sebagai pengarahan untuk sistem sosial dan berupa interpretasi operasional dari sistem nilai dan gagasan utama yang berlaku dalam masyarakat.
Sistem sosial meliputi hubungan dan kegiatan sosial di dalam masyarakat, baik yang terjalin didalam lingkungan kerabat, maupun yang terjadi dengan masyarakat lebih luas serta pemimpin-pemimpinnya. Pengendalian masyarakat dan pemimpin berkembang dengan nilai budaya dan gagasan utama yang berlaku.
Sistem teknologi meliputi segala perhatian serta penggunaannya. sesuai dengan nilai budaya yang berlaku. Dalam kebudayaan yang terutama agraris, misalnya dengan sendirinya sistem teknologi sesuai dengan keperluan pertanian.

Manusia dan Penderitaan

Penderitaan dan kata derita. Kata derita berasal dari kata bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau bathin, atau lahir bathin. Yang termasuk penderitaan itu ialah keluh kesah, kesengsaraan, kelaparan, kekenyangan, kepanasan, dan lain – lain.
Penderitaan, memang tak hanya terjadi lantaran perang ataupun tingkah manusia agresif lainnya. Banyak hal yang sebenarnya yang bisa menjadi penderitaan manusia, bencana alam, musibah atau kecelakaan, penindasan, perbudakan, kemiskinan dan lain sebagainya. Selain itu penderitaan boleh juga dibilang sebagai fenomena yang universal. Penderitaan tidak mengenal ruang dan waktu. Ini berarti bahwa penderitaan tidak hanya dialami oleh manusia di zaman ini, dimana kebutuhan dan tuntutan hidup semakin meningkat yang pada instansi berikut bisa menimbullkan penderitaan bagi yang tidak mampu memenuhinya. Akan tetapi penderitaan, konon telah dikenal sejak kelahiran manusia pertama. Belum begitu lepas dari ingatan kita, barangkali, betapa adam dan hawa harus menderita terlompat dari surga lantaran tindakannya sendiri yang mengesampingkan perintah tuhan dan lebih menuruti nafsu dan bujukan syaitan.
Diatas telah dikemukakan bahwa banyak factor yang sebenarnya menjadi penyebab penderitaan manusia, pendekatan bisa saja diakibatkan oleh perang, bencana alam, musibah atau kecelakaan, penindasan, perbudakan, kemiskinan, dan lain sebagainya. Namun demikian tidak jarang justru penderitaan dating atau disebabkan oleh unsure manusia itu sendiri. Banyak factor bukti menunjukkan bahwa factor yang telah disebut di atas mampu menjadi timbulnya penderitaan lewat sentuhan tangan manusia.
Manusia sebagai factor utama penyebab penderitaan memang sudah disadari sejak dahulu, penderitaan manusia yang satu tidak bisa dilepaskan daru ulah manusia lainnya. Ini semua sulit terbantahkan mengingat penderitaan itu pada dasarnya merupakan anak penguasaan, dan jarang sebagai anak kebebasan.
Penderitaan manusia, sebagai buah dari praktek penguasaan, tidak lepas pula dari pengamatan para sastrawan, atau bahkan pada seniman pada umumnya. Dan memang terhadap yang satu ini mereka umumnya lebih mudah menangkan fenomena tersebut dan sekaligus lebih vokal dalam menyuarakannya dibandingkan kelompok property lainnya.

Rabu, 06 April 2011

Manusia dan Cinta Kasih





A. CINTA KASIH
Jika kita dengar kata – kata itu maka akan teringat pada satu definisi dasar yang berhubungan dengan persaan yang mungkin dapat mengingatkan kita pada seseorang yang memilki arti khusus dalam diri atau hidup kita. Persaan itu “Cinta” pasti akan datang pada diri setiap manusia ditampik atau tidak. Nurani setiap manusia pasti akan mengakui tentang perasaan yang satu itu ”Cinta” hanya saja mulutlah yang berkata bohong.
Cinta hanya datang pada mahluk Tuhan yang bernama manusia karena pada diri setiap diri manusia akan selalu diimbangi oleh akal dan nafsu. Dan cinta tidak akan pernah datang pada mahluk Tuhan lainnya karena mereka “Mahluk Tuhan Selain manusia” hanya memilki nafsu saja atau bahkan tidak sama sekali. Sebagai contoh sederhana malaikat, ia hanya memilki kebaikan saja dan selalu beribadah pada Tuhan begitu pula Iblis yang hanya memilki nafsu keburukan “menghasut dan selalu mengajak kita “manusia” agar mengikuti jalannya”. Kebaikan dan keburukan tersebut dapat dikategorikan kedalam nafsu atau emosionalitas. Pada binatang dan tumbuhanpun demikan. Hewan atau binatang hanya memilki nafsu dan bukan cinta karena pada hewan atau binatang didak disertai akal dan nurani
  • "Cinta sejati sesungguhnya tidak mengharapkan imbalan apapun, kecuali cinta itu sendiri"
  • "Cinta adalah untuk surga dan surga adalah untuk kita."
  • "Cinta wanita yang sejati memberi sayap pada laki-laki, tetapi cinta yang palsu memberi belenggu."
  • "Cinta adalah sebagai kemudi dalam bahtera kehidupan."
  • "Cinta itu bermacam-macam, tetapi yang paling aman dan kekal adalah cinta yang melampaui pintu kekasih."
  • "Cinta adalah kunci dari tiap-tiap keadaan yang baik dalam kehidupan manusia."
  • "Cinta datangnya tak diketahui, tetapi perginya meninggalkan bekas."
  • "Cinta kasih adalah penuh pengorbanan, penuh pengampunan, penuh penghargaan dan penuh pengabdian pada sesamanya."
  • "Cinta pertama adalah lebih indah, lebih mesra dan kemungkinan memberi kebahagiaan dari pada cinta berikutnya, maka itu periharalah cinta pertama agar tumbuh subur sehingga anda dapat mengecap buahnya."
  • "Cinta yang pertama adalah cinta yang murni dan hanya sekali saja timbul dari hati manusia."
  • "Cinta itu bukan benda, tetapi semacam cita-cita hidup, sebab hidup tanpa cita-cita tak mempunyai arti, sedangkan cita-cita tanpa diiringi cinta akan mati."
  • "Kita semua dilahirkan untuk cinta, itulah permulaan dan akhir kehidupan."
  • "Cinta adalah jalan terpendek dari hati ke hati."
  • "Cinta akan lebih indah bila dihiasi dengan air mata."
  • "Cinta meliputi sepenuhnya kehidupan wanita, ia adalah penjara dan sorganya."
  • "Cinta yang sejati tiba-tiba putus, tak ubahnya seperti orang tua yang kehilangan tongkatnya."
  • "Cinta tak dapat diuji dengan ciuman, tapi perasaan halus adalah pengujinya."
  • "Cinta diciptakan oleh Tuhan untuk mengunggulkan kelebihan orang lain dan menutupi kekurangannya, sehingga terciptalah equilibrium."








B. KASIH SAYANG
kasih adalah memberi dengan tulus tanpa mengharapkan imbalan, sayang adalah rasa mengasihi pada seseorang atau semua orang.
berkasih sayang tidak terbatas hanya pada seseorang saja ( mis: pacar). tapi kasih sayang adalah hak semua makhluk didunia ini.








C. KEMESRAAN
Kemesraan berasal dari kata mesra yang berarti erat atau karib sehingga kemesraan berarti hal yang menggambarkan keadaan sangat erat atau karib. Kemesraan juga bersumber dari cinta kasih dan merupakan realisasi nyata. Kemesraan dapat diartikan sama dengan kekerabatan, keakraban yang dilandasi rasa cinta dan kasih.
Ada pula, Tingkatan kemesraan dapat dibedakan berdasarkan umur, yaitu:
• Kemesraan dalam Tingkat Remaja, terjadi dalam masa puber atau genetal pubertas yaitu dimana masa remaja memiliki kematangan organ kelamin yang menyebabkan dorongan seksualitasnya kuat.
• Kemesraan dalam Rumah Tangga, terjadi antara pasangan suami istri dalam perkawinan. Biasanya pada tahun tahun wal perkawinan, kemesraan masih sangat terasa, namun bisa sudah agak lama biasanya semakin berkurang.
• Kemesraan Manusia Usia Lanjut, Kemsraan bagi manusia berbeda dengan pada usia sebelumnya. Pada masa ini diwujudkan dengan jalan – jalan dan sebagainya.








D. PEMUJAAN
Pemujaan adalah dimana kita memuja atau mengagungkan sesuatu yang kita senangi.Pemujaan dapat dilakukan dalam berbagai aspek seperti memuja pada leluhur,memuja pada agama tertentu dan kepercayan yang ada.seperti  Pemujaan pada leluhuradalah suatu kepercayaa bahwa para leluhur yang telah meninggal masih memiliki kemampuan untuk ikut mempengaruhi keberuntungan orang yang masih hidup. Dalam beberapa budaya Timur, dan tradisi penduduk asli Amerika, tujuan pemujaan leluhur adalah untuk menjamin kebaikan leluhur dan sifat baik pada orang hidup, dan kadang-kadang untuk meminta suatu tuntunan atau bantuan dari leluhur. Fungsi sosial dari pemujaan leluhur adalah untuk meningkatkan nilai-nilai kekeluargaan, seperti bakti pada orang tua, kesetiaan keluarga, serta keberlangsungan garis keturunan keluarga.












References :
http://www.duniakita.info/
http://cinta.co.id/

Rabu, 09 Maret 2011

Apa itu Java ?

Kelebihan Java dibandingkan dengan bahasa pemrograman lain.

Java merupakan bahasa pemrograman yang berbasis virtual Machine. Berarti bahasa java dapat dikompilasi atau diterjemahkan menjadi bahasa mesin atau singkatnya menjadi sederetan intruksiyang bisa dimengerti oleh mesin (CPU).untuk dijalankan. Sedangkan Virtual Machine merupakan istilah yang menggambarkan kedekatan fungsional. Dan bisa mengemulasi atau miniru.

Kelebihan utama dari java:
1. Dapat di jalankan dibeberapa platform / system operasi computer, sesuai dengan prinsip tulis. Bisa dijalankan dimana saja
. Dengan kelebihan ini. Pemrogram cukup menulis sebuah program java dan di kompilasi (diubah, dari bahasa yang di mengerti manusia menjadi bahasa mesin / bite kode ) Hasilnya dapat dijalankan diatas beberapa platform tanpa perubahan.
2. Sebuah program berbasis java dapat dikerjakan diatas operating system linux tapi dijalankan dengan baik diatas Microsoft windows.
Palatfrom yang didukung sampai saat ini adalah Microsoft windows, linux, mac os dan sun solaris.
3. System operasi menggunakan programnya sendiri – sendiri (yang dapat di unduh dari situs java) untuk menginterprestasi bite code.
4. OOP (object oriented programming - pemrogram bereorentasi objek) yang artinya semua aspek yang terdapat di java adalah obkjek.
Java merupakan salah satu bahasa pemrograman berbasis objek secara murni. Semua tipe data diturunkan dari kelas dasar yang di sebut object. Hal ini sangat memudahkan pemrogram untuk mendisain membuat, mengembangkan dan mengalokasi kesalahan, sebuah program dengan basis data secara cepat, tepat, mudah dan teroganisir. Kelebihan ini menjadikan java sebagai salah satu bahasa pemrograman termudah, bahkan untuk fungsi – fungsi yang advance, seperti komunikasi antara komputer sekalipun.
5. Perpustakaan kelasnya lengkap, java terkenal dengan kelengkapan Library / perpustakaan (kumpulan program – program yang disertakan dalam pemrograman java).
Yang sangat memudahkan dalam penggunaan oleh para pemrogram untuk membangun aplikasinya. Kelengkapan. perpustaakkaan ini ditambah dengan keberadaan komunitas java yang besar dan terus menerus membuat perpustakaan – perpustakaan baru untuk melingkupi pembangunan aplikasi. B
6. Bergaya c++ memiliki sintak seperti bahasa pemrograman c++.
Sehingga menarik banyak pemrogram c++ untuk pindah kejava. Saat ini pengguna java sangat banyak. Sebagian besar pemrogram c++ yang pindah kejava.
7. Pengumpulan sampah otomatis.
Dimana memiliki fasilitas pengaturan penggunaan memori sehingga para pemrogram tidak perlu melakukan pengaturan memory secara langsung( seperti hal nya dalam bahasa c++ yang di pakai secara luas).

MANUSIA

Manusia


  • Posisi manusia di antara makhluk lain

Apa yang dapat disaksikan oleh mata di atas bumi ini dapat dibedakan atas empat macam yang menggambarkan suatu tingkatan, yaitu benda mati, tumbuh-tumbuhan, binatang, dan manusia. Yang pertama merupakan anorganisme, sedangkan tiga yang terakhir merupakan organisme.
Benda mati yang merupakan  anorganisme mempunyai cirri-ciri tetap dan statis ( tetap dalam arti tidak bertambah dan tidak berkembang biak) statis dalam arti tidak bergerak atau tidak berpindah tempat, kecuali ada kekuatan dari luar yang menyebabkannya.
Tumbuh-tumbuhan merupakan organism dan mempunyai tingkat yang lebih tinggi daripada benda mati. Karena sudah dikategorikan sebagai organisme., berarti tumbuh-tumbuhan merupakan makhluk hidup. Tumbuh-tumbuhan dapat berkembang dari tingkatan kecil ke besar dan memiliki cirri-ciri kehidupan antara lain mampu mengadakan metabolisme, yaitu pengambilan dan penggunaan makanan, mampu mengadakan pernapasan atau respirasi, mampu mengadakan reaksi terhadap rangsangan dengan tujuan untuk mempertahankan diri, mampu mengadakan pertumbuhan melalui daur kehidupan, dan mampu berkembang biak atau reproduksi. Tetapi, tumbuh-tumbuhan tidak mampu berpindah dari satu ke tempat yang lainnya, kecuali dengan bantuan tenaga dari luar karena akar-akarnya terikat pada tempat tumbuhan itu hidup.
Binatang merupakan organisme yang mempunyai tingkat lebih tinggi daripada tumbuh-tumbuhan. Cirri-ciri kehidupannya di samping seperti yang  dimiliki oleh tumbuh-tumbuhan, juga memiliki kelebihan lain, yaitu dapat bergerak menurut kehendaknya sehingga dapat berpindah-pindah.
Manusia secara biologis juga termasuk binatang, khususnya binatang menyusui. Tetapi, karena manusia semakin sadar akan kelebihannya daripada binatang dan supaya lebih terasa sifat manusiawinya, maka dalam ilmu pengetahuan sosialnya, manusia dipisahkan dari binatang. Menurut kelasnya, manusia memang merupakan salah satu dari mamalia (binatang menyusui), tetapi menurut sukunya, manusia merupakan salah satu dari primat yang berarti yang pertama. Menurut subsukunya, manusia termasuk Anthropoid (anthropos berarti manusia), kemudian menurut infrasukunya, manusia termasuk Hominuid  yang berada dalam satu kelompok bersama kera-kera besar. Dalam keluarga, manusia termasuk Hominidae, manusia sudah merupakan kelompok sendiri. Dalam hal ini, manusia adalah purba yang primitive pada awalnya. Menurut jenisnya, manusia merupakan Homo Sapiens yang berarti makhluk cerdas atau bijaksana. Di tingkat Hominidae dan lebih-lebih sebagai Homo sapiens , manusia sudah mampu menciptakan kebudayaan.
Perbedaan tingkatan benda mati, tumbuhan, binatang, dan manusia juga menimbulkan perbedaan tingkat tingkatan tingkah laku. Tingkatan tingkah laku anorganis tunduk pada hokum alam dengan cirri-ciri yang sudah pasti (determinasi) sehingga dapat mudah untuk diteliti dan dipastikan.
Dari uraian-uraian di atas, nyata bahwa manusia dibandingkan dengan benda mati atau pun juga makhluk hidup yang lain selalu menempati posisi yang teratas. Karena itu, sebutan manusia sebagai makhluk tertinggi dan paling beradab tidak lain karena kemampuan-kemampuannya yang lebih daripada primat yang lainnya. Manusia menjadi pencipta ke dua (sesudah Tuhan) dan menjadi penguasa dunia. Bahkan, mungkin pada masa yang akan dating manusia akan menjadi penakluk planet lain.


  •  Aspek-Aspek Manusia

Secara mudah dapat dikatakan bahwa manusia terdiri atas dua aspek, yaitu: tubuh dan jiwa. Tubuh yang tidak disertai jiwa bukanlah tubuh manusia, tetapi mayat. Sebaliknya, jiwa tanpa tubuh (yang tampak) dikatakan sebagai setan atau jin. Sehingga, yang dapat disebut sebagai manusia haruslah mempunyai aspek tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.
Melihat peran dan fungsi dari ke dua aspek yang saling terkait, maka tidaklah mudah menentukan aspek manakah yang lebih penting, tubuh atau jiwa. Karena tidak adanya kesatuan bahasa dan pandangan, maka timbulah tiga aliran, yaitu:



  • Aliran Materilisme.

Salah satu tokohnya adalah Ludwig Feuerbach (1804-1827). Aliran ini berpandapat bahwa yang penting adalah tubuh manusia. Jiwa dalam tubuh merupakan masalah yang kurang penting  karena jiwa hanya membonceng saja dalam tubuh.

  • Aliran Spiritualisme.

Tokohnya adalah Plato (427-347 SM), berpandat bahwa jiwa lebih agung daripda badan, jiwa telah ada di alam atas sebelum masuk ke dalam badan, jiwa itu terjatuh ke dalam hidup duniawi lalu terikat kepada badan dan lahirlah menusia yang fana.

  • Aliran Dualisme.

Tokohnya antara lain Rene Discartes (1596-1650) yang mengatakan bahwa jiwa adalah substansi yang berpikir, sedangkan badan sebagai substansi yang berkeluasan.





  • Daya Manusia

Manusia pada masa di bawah umur lima tahun (balita) kondisinya sangat lemah bila dibandingkan dengan makhluk hidup yang lainnya. Tetapi, setelah melalui proses pematangan, terutama pendidikan, manusia menjadi raja dunia karena memiliki sejumlah kemampuan, seperti akal, perasaan, kemauan fantasi, dan perilaku yang khas sehingga manusia ditempatkan di tingkat teratas. Namun. Apa dan bagaimana sesungguhnya daya yang dimiliki manusia itu sehingga dapat menjadi raja dunia yang memerintah makhluk hidup yang lainnya.



  • Akal dan Inteligensi

Inteligensi merupakan kemampuan manusia yang bersifat potensial. Oleh karena itu, pemikiran yang aktif meupakan kekuatan yang bersifat fungsional. Akhirnya, berfikir merupakan suatu perbuatan operasional yang mendorong untuk aktif berbuat demi kepentingan dan peningkatan hidup sebagai manusia.

  • Perasaan dan Emosi

Perasaan dan emosi merupakan dua bagian integral dari keseluruhan aspek psikis seseorang. Persamaan merupakan warna atau suasana psikis khusus serta berhubungan dengan adanya kesan setelah kegiatan berlangsung.
Pada umumnya, perasaan dibedakan atas dua tingkatan, yaitu: rendah dan luhur. Perasaan rendah sangat erat kaitannya dengan hal-hal yang sifatnya fisik atau biologis yang dapat dibedakan atas empat jenis, yaitu: perasaan naluri, penginderaan, tanggapan, dan vital.

  • Kemauan 

Kemauan adalah dorongan kehendak yang terarah pada tujuan-tujuan hidup tertentu yang dikendalikan oleh pertimbangan akal budi.
Dalam hal ini, manusia memerlukan pendidikan kemauan yang diarahkan pada tujuan hidup yang positif.

  • Fantasi 

Fantasi adalah suatu daya jiwa untuk menciptakan suatu yang baru. Dengan fantasi, manusia dapat membuat sesuatu yang baru yang merupakan suatu kreasi. Di dalam fantasi ini, terpadu unsure pemikiran dan perasaan yang ada pada manusia yang memungkinkan manusia untuk menciptakan kreasi yang baru yang dapat dinikmati.

  • Perilaku

Keempat daya yang dimiliki manusia di atas, yaitu akal, perasaan dan emosi, kemauan, dan fantasi merupakan hal-hal yang menentukan perilaku seseorang. Dan secara psikologis, perbedaan antara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya ditentukan oleh dua factor utama, yaitu: pembawaan dan lingkungan.



  • Tipologi Manusia 

Tipologi adalah pengetahuan yang mencoba menggolong-golongkan manusia atas dasar kepribadian.
Tipologi berdasarkan temperamen, yaitu atas dasar cairan-cairan yang terdapat dalam tubuh. Dan Claudius menyebutkan adanya empat tipe manusia, yaitu sanguinikus, melankholikus, kholerikus, dan flegmatikus.
Berdasarkan skema dalam kubus Heymans membagi manusia atas delapan tipe, yaitu:

  • Sifat  Amorf
  • Sifat Apatis
  • Sifat Nerveus
  • Sifat Sentimental
  • Sifat Sanguinis
  • Sifat Flegmatis
  • Sifat Kholeris
  • Sifat Gerapassioneerd.

Seorang pemikir Yunani kuni dan murid Hypocrates yang bernama Claudius Galenus (129-200) mengadakan tipologi berdasarkan temperamen, yaitu atas dasar cairan-cairan yang terdapat dalam tubuh.Claudius menyebutkan adanya empat tipe manusia, yaitu sebagai berikut :
  • Tipe Sanguinikus.
Orang-orang yang bertipe sanguinikus merupakan orang-orang yang memiliki darah yang banyak dalam tubuhnya. Perasaan dasar orang demikian adalah  riang dan optimis  Hal-hal positif pada mereka antara lain adalah percaya kepada diri sendiri, tidak takut menghadapi masa depan, mudah menyesuaikan diri gerak dan bicaranya banyak, dan mudah menjadi pengambil prakarsa. Sedangkan yang negatif antara lain, yaitu sifatnya mendatar,perasaannya tidak stabil, kurang konsekuen, hidupnya kurang teratur dan reaksinya tidak dipikirkan dalam-dalam Yang cocok dengan tipe ini adalah flegmatis.
  • Tipe Melankholikus.
Melankholis memiliki banyak empedu hitam dalam tubuhnya. Perasaan dasarnya adalah sedih sehingga keadaannya kebealikan dari tipe sanguinikus. Segi negatifnya adalah selalu ketakutan, mudah tersentuh, sulit menyesuaikan diri dan kurang bergaraiah. Sisi positifnya adalah konsekuen, berhati-hati mengambil tidakan, mudah menepati janji dan stabil.
  • Tipe Kholerikus.
Didalam tubuhnya terdapat empedu kuning dengan perasaan dasarnya dalah selalu kurang puas. Segi negatifnya antara lain selalu gelisah, mudah eosional, menang sendiri, objektivitasnya kurang, kurang rasional dan mudah tersinggung. Segi positifnya adalah perasaannya hebat dan kuat, kesukaan diatasi dengan energi yang berlebihan, banyak prakrasa dalam usahanya.
  • Tipe Flegmatikus.
Dalam tubuhnya terdapat banyak lendir dengan perasaan dasarnya tenang, netral dan tidak ada warna perasaannya yang jelas. Segi Positifny, tidak banyak ketegangan, optimis, tidak emosional, tidak mudah terharu, tidak mudah panik, bersikap tertib dan teratu, dan mudah mengampuni. Segi negatifnya, tidak peka, dingin hati, penyusaian terhadap lingkungan terlambat, perasaannya pasif menjemukan dan bersikap agak konservatif.